Buah Kawista

Buah kawista atau bael fruit adalah buah yang dipercaya memiliki banyak khasiat bagi tubuh. Namanya mungkin kurang terdengar di telinga Anda. Akan tetapi buah ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat karawang, jawa barat.

Morfologi

Menurut Nurdiana Z, et al. (2016) morfologi kawista sebagai berikut :

            Bentuk Tajuk. Tajuk kawista tersusun atas percabangan simpodial. Terdapat variasi bentuk tajuk menjorong dan membulat.

            Batang. Kawista memiliki batang arah tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 12 m, percabangan simpodial. Batang kawista memiliki kulit kasar dan pecah-pecah, warna kulit batang bervariasi yaitu abu=abu kecoklatan dan hitam keabuan. Pada batang pohon kawista yang masih muda terdapat duri dengan pangkal -melebar dan pangkal tidak melebar, panjang duri 1-1,4 cm, namun pada batang pohon yang sudah tua duri telah tereduksi.

            Daun. Daun kawista tersusun tersebar spiral pada ranting, merupakan daun majemuk terbatas, menyirip tunggal ganjil biasanya anak daun berjumlah ganjil 5 atau 7, jarang 3,9,11, atau 13. Sering dijumpai daun tambahan pada bagian pangkal daunmajemuk sehingga diperoleh anak daun berjumlah genap, 6,8,10 Tu 12. Daun bersayap melebar pada bagian ujung. Lembaran anak daun berbentuk membundar telur sungsang dengan warna daun muda (hijau muda, hujau kemerahan), ujung anak daun (tumpul, tumpul terbelah) pangkal anak daun (tumpul, meruncing, tumpul-meruncing, tumpul-melancip, tumpul=meruncing-melancip).

            Bunga. Merupakan bunga malaim, terletak di ujung ranting atau ketiak daun. Setiap malai tersusun atas bunga jantan dan hemaprodit atau jantan saja. Kelopak bunga berjumlah 5, berbentuk membundar telur dan berujung runcing dengan warna kelopak bunga hijau kemerahan dan merah. Mahkota bunga ciliolate, berjumlah 5 dengan warna mahkota yaitu kuning kehijauan dengan sedikit merah di ujung dan kuning pucat dengan sedikit merah di ujung. Panjang putik 0,7-1 cm, diameter ovarium 0,4-0,6 cm, benang saribertangkai pendek 0,3 cm, berjumlah 8-12, kpala sari memanjang dengan warna kuning kemerahan dana merah, panjang kepala sari 0,4-0,5 cm.

            Buah. Buah berry berbentuk bulat, diameter antara 6-10 cm. kulit buah kasar, keras seperti kayu dan tebalnya 2,5-4 mm. warna kulit buah cokelat keabuan, dan abu-abu kehijauan, warna daging buah cokelat kemerahan dan coklat muda-tua. Daging buah yang berwarna cokelat kemerahan memiliki daging buah yang lebih cenderung berair dan rasa yang manis sedangkan daging buah yang berwarna cokelat muda-cokelat tua memiliki daging bu ke cokelatan, dan krem.nderung lebih kering dan rasanya asam. Niji berbentuk bulat telur dan semi mentulang baji, berjumlah banyak dan menyebar pada daging buah, tebal 2 mm, lebar 4 mm, dan panjang 8 mm, kulit biji berserabut berwarna cokelat muda, kuning.


Manfaat dan penggunaannya

1.      Antioksidan

Buah kawista mengandung flavonoid, glikosida, saponin, tanin, beberapa kumarin, serta derivat tirimin yang berfungsi sebagai antioksidan. (Ahya H.2016)

2.      Penurun kadar kolesterol.

Penurunan kadar kolesterol dipengaruhi oleh cara kerja pektin, vitamin C, saponin, polifenol dan serat pada kandungan buah kawista. Pektin mempengaruhi penyerapan ususdengan mengikat asam empedu sehingga dapat menurunkan penyerapan lemak yang dikeluarkan bersama feses. Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dan dapat meningkatkan kadar HDL dan mengurani LDL serta meningkatkan laju kolesterol yang dibuang bersama asam empedu mengurangi pembentukan lipoprotein pembawa kolesterol VLDL. (Ahya H.2016)

3.      Minyak atsiri

4.      Buah kawista : Obat penurun panas, tonikum, obat sakit perut, gangguan hati, mual-mual, gigitan dansengatan binatang.

Kulit kayu dan daun kawista : antimikroba, antitumor, antilarvasida, antifungi.

Akar dan kulit akar : sebagai CNS (Central Nervous System) depressant dan CVS (Cyclic Vomoting Syndrom) depressant (Saadatul Husna; Mahendra, 2010)

5.      Limun

6.      Sirup

7.      Madu mongso

8.      Dodol

 

Habitat

            Kawista berhabitat di lahan kering serta dapat beradaptasi dengan baik pada tanah yang kurang subur sehingga tumbuh di daerah pesisir. Secara alami tumbuh di India, Sri Lanka, Myanmar, dan Indo-Cina. Di Indonesia kawista tersebar di pulau Sumatera, Jawa,Bali dan Nusa Tenggara. Pohon kawista hanya mampu tumbuh pada lokasi dengan ketinggian maksimal 450 m dpl. (Sukamto. 2002)



Daftar pustaka

 

Ahya H.2016. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawista.  

Tersedia [online] eprints.unn.ac.id. diakses 28 juli 2018.

Husna S. IDENTIFIKASI KOMPONEN MINYAK ATSIRI DAUN KAWISTA.

Tersedia [online] portalriset.uin-alauddin.ac.id>penelitian. diakses 28 juli 2018.

Nurdiana Z. 2016. KAWISTA – PTTI Tersedia [online]

www.ptti.or.id>article>download

Sukamto LA. 2002. Kultur biji kupas tanpa kupas kawista secara in vitro. Prosiding

Seminar Nasional III. Pengembangan Lahan Kering; Bandar Lampung, 3-4 Oktober 2000. Bandar Lampung (ID): Universitas Lampung. Hlm: 160-163


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Gulma Meniran

Pengolahan Tanah Pertanian

KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI TANAMAN KAPAS