KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI TANAMAN KAPAS


Kapas (dari bahasa Hindi kapas, sendirinya dari bahasa Sanskerta karpasa) adalah serat halus yang menyelubungi biji beberapa jenis Gossypium (biasa disebut "pohon"/tanaman kapas), tumbuhan 'semak' yang berasal dari daerah tropika dan subtropika. Serat kapas menjadi bahan penting dalam industri tekstil. Serat itu dapat dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi kain. Produk tekstil dari serat kapas biasa disebut sebagai katun (benang maupun kainnya). (Wikipedia, 2017)



Kapas sebagai salah satu komponen dari obyek pembangunan pertanian, merupakan komoditas penting karena menjadi bahan baku utama industri tekstil. Serat kapas hingga kini peranannya masih lebih besar dari pada serat sintesis, terutama di Negara-negara beriklim tropis.



A. KLASIFIKASI TANAMAN
Menurut Dewi (2014) di dunia, terdapat lebih dari 39 spesies Gossypium yang tumbuh liar ataupun yang dibudidayakan. Dalam ilmu tumbuhan, tanaman kapas dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kerajaan                        : Plantae
Divisi                 : Spermatophyta
Subdivisi            : Angiospermae
Kelas                  : Dicotyledoneae
Ordo                  : Malvales
Famili                 : Malvaceae
Genus                : Gossypium
Spesies               : Gossypium sp.


Dari jenis yang ada tersebut, hanya 4 spesies kapas yang telah telah dibudidayakan diantaranya adalah Gossypium herbaceum L., Gossypium arboreum L., Gossypium hirsutum L., dan Gossypium barbadense.


B. MORFOLOGI TANAMAN

Tanaman kapas adalah tumbuh-tumbuhan yang memiliki bentuk semak. Dalam keadaan yang baik dapat tumbuh sampai beberapa meter  tingginya. Tetapi kesemuanya tergantung dari jenis, kesuburan tanah dan iklimnya. Tanaman ini memiliki bagian-bagian yang penting, yaitu:

a.       Akar
Tanaman kapas umumnya dikembangkan dari biji. Pada waktu berkecambah akar tunggang tumbuh terlebih dahulu masuk kedalam tanah, diikuti oleh keping biji. Kapas memiliki akar tunggang yang dalam. Panjang akar itu tergantung pada umur, besarnya tanaman, aerasi dan struktur tanah. Bersamaan dengan terbukanya keping, panjang akar dapat mencapai 15 cm atau lebih. Pada waktu pertumbuhan tanaman mencapai 0.75-100 cm. Perkembangan perakaran itu tergantung pada kelembaban fisik dan struktur tanah. Pertumbuhan itu sering terhalang oleh beberapa faktor. Misalnya batu, tanah padas, dan kepadatan tanah 

b.       Batang
Tanaman kapas dalam keadaan normal tumbuh tegak. Batang berwarna hijau tua, merah atau hijau bernoktah merah. Batang umumnya berbulu dan ada pula yang tidak, serat ada yang ujungnya berbulu, pangkalnya tidak berbulu. Dari tiap ruas, tumbuh daun dan cabang pada ketiaknya. Panjang dan jumlah cabang berbeda-beda menurut jenis cabang dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Kapas memiliki dua macam cabang yaitu cabang vegetatif (cabang tidak berbuah) dan cabang generatif (cabang yang berbuah).

c.       Daun 
Bentuk daun pertama sampai kelima belum sempurna, kadang-kadang agak bulat atau panjang. Setelah daun kelima bentuk daun semakin sempurna dan bentuknya sesuai dengan jenis kapas. Warna daun hijau kemerahan dan merah. Daun berbulu ada yang lebat panjang, lebat pendek, ada yang berbulu jarang, bahkan ada yang halus tidak berbulu. Di bagian bawah daun (pada tulang daun) terdapat nektar dan ada pula yang tidak mengandung nektar 

d. Bunga
Tanaman kapas mulai berbunga setelah umur 35-45 hari setelah tanam. Kuncup bunga berbentuk piramida kecil dan berwarna hijau. Setelah bunga mengalami persarian dan pembuahan, maka terbentuklah buah

e.       Buah
Umumnya bunga kapas terjadi open pollinated, out crossing 35%. Setelah terjadi persarian, maka buah segera terbentuk. Dari bunga sampai menjadi buah masak sekitar 40-70 hari. Buah yang masak akan retak dan terbuka. Kebanyakan buah terdiri dari 3 ruang dan kadang-kadang 4-5 ruang. Bentuk dan besar serta warna buah berbeda-beda ada yang bulat telur, bulat, dan ada yang segitiga. Berat buah bervariasi antara 3-6 gram/buah. Buah yang besar umumnya terdapat pada buah-buah yang terdapat di bagian bawah. Variasi ukuran buah terjadi baik antara varietas yang berbeda, atau terjadi pada buah-buah yang letak buahnya berbeda. Warna buah ada hijau muda, hijau gelap berbintik-bintik yang mengandung kelenjar minyak. Jumlah buah yang terbentuk tidak seluruhnya dapat dipanen, umumnya buah yang dapat dipanen sekitar 10-20 buah/tanaman (Balittas, 1993). 

f.       Biji dan Serat
Di dalam kotak buah berisi serat dan biji secara teratur. Tiap ruang buah terdapat dua baris biji dan rata-rata setiap ruang biji terdiri dari 9 biji. Bentuk biji bulat telur, berwarna coklat kehitaman, panjangnya antara 6-12 mm, dengan berat 100 biji sekitar 6-17 gram. Kulit luar biji ada yang berserat dan ada yang tidak. Serat melapisi kulit biji sangat pendek, ada yang tebal dan halus, atau tebal dan kasar, tipis serta halus. Serat melekat erat pada biji, berwarna putih atau krem ada pula yang berwarna keabu-abuan. Serat disebut "fuzz" (kabu-kabu). Biji kapas tidak hanya dilapisi kabu-kabu, tetapi di luarnya terdapat lapisan serabut yang disebut serat kapas (kapas). Kulit biji menebal membentuk lapisan serat berderet pada kulit bagian dalam. Pemanjangan serat berlangsung sekitar 13-15 hari. Pada waktu buah masak kulit buah retak dan kapasnya/seratnya menjadi kering dan siap dipungut. Bagian serat terpanjang terdapat pada puncak biji. Berat serat kapas sekitar 1/3 berat kapas berbiji. Panjang serat bervariasi tergantung pada jenis dan varietas kapas.

TERIMAKASIH.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Gulma Meniran

Pengolahan Tanah Pertanian